Recent Posts

Kamis, 13 November 2014

Contoh karangan Eksposisi



Lawang Sewu

Setelah tiga jam menempuh perjalanan yang melelahkan dari kota Solo akhirnya kami pun sampai di kawasan tugu muda kota Semarang . Suasana  di kota atlas tersebut begitu ramai pada malam hari , apalagi pada saat musim liburan sekolah seperti ini . Kami pun turun dari bis sekolah yang kami tumpangi tepat di depan pintu gerbang sebuah bangunan bersejarah di kota itu . Bangunan yang begitu megah berdiri menghiasi taman kota lumpia ini . Di samping pintu gerbang bagian kanan tampak penjual jagung bakar yang sedang melayani seorang  gadis kecil berambut pirang  .  Lalu di pintu gerbang bagian kiri tampak sekelompok anak muda yang sedang duduk bersila di atas tikar berwarna hijau . Sepertinya mereka sedang menunggu racikan wedang ronde dari penjualnya  .

Jika dilihat dari depan , bangunan yang berada di timur Tugu Muda ini seperti rumah besar dengan dua tugu menara  dan dua sayap bangunan yang membentang ke arah kanan dan juga ke arah kiri .  Di bagian atas dari kedua tugu menara berdiri , terlihat seperti kubah besar dengan warna merah kekuning-kuningangan.  Atap pada bangunan yang lainnya juga berwarna sama dengan tugu menara tersebut . Sehingga bisa ditebak bahwa bangunan bersejarah ini bergaya arsitektur kolonial . Bangunan yang bisa dibilang klasik pada masa-masa sekarang ini . 
Setelah mengamati dari luar ,  kami pun melangkah masuk ke dalam kawasan bangunan bersejarah itu . Kereta api berwarna hitam yang hanya memiliki beberapa gerbong saja menyambut kedatangan kami  . Kereta api itu berdiri dengan gagah tepat di belakang pagar depan yang merupakan sambungan dari pintu gerbang . Dari arah pintu gerbang ke pusat bangunan , kami berjalan melewati jalanan berpaping yang diapit oleh rerumputan hijau . Di sekitar bangunan itu tampak bangunan-bangunan kecil yang berbentuk bulat seperti tabung dengan atap yang seperti payung . Di depan bangunan tersebut juga terdapat halaman yang cukup luas . Halaman tersebut biasa di gunakan untuk memarkirkan kendaraan . Bangunan ini juga dikelilingi oleh taman kecil yang memanjang . Taman yang menempel pada dinding bangunan tersebut terdapat  beberapa pohon kecil yang tertanam di dalamnya .  
Kami pun akhirnya masuk ke dalam bangunan . Hari yang semakin malam dan bangunan yang tampak klasik membuat suasana  yang berbeda dari sebelumnya . Kami lalu berjalan menyusuri teras sambil menikmati desain interior yang begitu menarik pada bangunan  ini . Di depan teras tersebut berdiri tugu setinggi pinggang yang memanjang . Lalu di atas tugu tersebut berdiri juga pagar-pagar besar yang menjulang ke atas menahan bangunan di atasnya .Tugu-tugu itu berdiri saling berjejeran sehingga terbentuk seperti jendela yang besar .  Di bangunan bersejarah ini kami seringkali menemukan jendela-jendela yang tinggi dan juga lebar yang saling berjejeran . Bukan hanya itu saja , kami juga menemukan  pintu-pintu  dengan desain yang tampak kuno .
Dengan rasa yang penasaran mengenai arsitektur bangunan , kami pun masuk lebih dalam . Kami pun menjelajahi bangunan yang memiliki tiga lantai dan ruang bawah tanah ini. Bangunan milik PT Kereta Api Indonesia ini dulunya merupakan sebuah tempat penahanan tawanan Belanda pada saat jaman penjajahan di Indonesia . Bangunan ini memiliki pintu dan juga jendela yang sangat banyak , sehingga masyarakat lokal maupun interlokal biasa menyebutnya dengan Lawang Sewu .


0 komentar:

Posting Komentar