Recent Posts

Selasa, 09 Desember 2014

Praktik Membaca



PRAKTIK MEMBACA

1. Membaca teliti dan pemahaman
Retorika Membaca yang Digunakan dalam Membaca Teliti dan Pemahaman
                   Model Membaca Timbal Balik (MMTB) dilengkapi penulis dengan menerapkan membaca Metode Kalimat. Penulis memilih membaca metode kalimat dikarenakan penulis ingin memahami makna yang dikandung pada tiap kalimat. Penerapan metode kalimat dilakukan penulis dengan cara menatap seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar untuk kemudian mulai memfokuskan pandangan mata pada kalimat pertama, berkesinambungan hingga sampai ke kalimat terakhir. Selanjutnya, penulis juga mendukung proses membaca tersebut dengan menerapkan teknik close reading yang termasuk ke dalam teknik menengah. Close reading berarti membaca teliti atau membaca cermat. Penulis membaca tiap-tiap kalimat dengan cermat agar mampu menangkap informasi sehingga memunculkan pemahaman yang mendalam.


Proses Membaca Teliti dan Pemahaman
              Proses membaca artikel yang berjudul “Belajar Membiasakan Diri Membaca”, dapat diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.         Mempersiapkan bacaan.
b.         Menerapkan model membaca timbal balik.
c.         Menerapkan metode membaca kalimat dan teknik close reading.
d.        Menatap seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar dan menyeluruh.
e.         Mulai memfokuskan pandangan mata ke kalimat pertama, kemudian berurutan ke kalimat-kalimat selanjutnya hingga ke kalimat akhir.
f.          Menangkap informasi dan memahami informasi secara mendalam.
g.         Mencatat ide-ide yang dinilai penting oleh penulis.

Setelah melakukan proses membaca artikel tersebut, penulis dapat menemukan informasi yang termuat dalam artikel. Informasi-informasi tersebut didapatkan dari menjawab berbagai pertanyaan berikut :
1. Apa kegiatan yang diselenggarakan untuk umum oleh Bandung Mawardi, rumah belajar publik dan penerbitan?
·         Kegiatan yang diselenggarakan untuk umum adalah kegiatan literasi.
2. Apa tujuan Bandung Mawardi dalam menyelenggarakan kegiatan Literasi
·         Acara ini dibuat untuk menjadikan peserta menjadi penulis dadakan, melainkan untuk memperkenalkan dan membiiasakan mereka hidup sehari-hari bersama buku dan tulisan.
3. Meski dibuka untuk umum sebagian besar yang datang ke acara lierasi ini adalah kalangan mahasiswa. Perguruan Tinggi mana saja yang ikut berpartsisipasi?
·         UNY, STAIN Salatiga, IAIN Tulungagung, UGM, IKIP PGRI Semarang.
4. Dalam kesehariannya, apa saja yang diobrolkan peserta dalam kegiatan ini?
·         Mulai dari soal bahasa, politik, ekonomi, filsafat, sejarah, sastra, sampai sosiologi.
5. Siapa saja tokoh-tokoh intelektual dan seniman yang hadir secara bergantian setipa hari?
Sebutkan minimal tiga!!
·         Mbah Suprapto Suryodarmo
Akhmad Ramadhon
Sanie B Kuncoro

Kendala dan Solusi dalam Membaca Teliti dan Pemahaman
               Kendala pada saat membaca teliti dan Pemahaman ialah kita memang harus benar-benar teliti dan memahami. Namun kendala pada saat membaca ialah sudah tidak konsentrasi, karena memang suasana sudah tidak tenang atau kondusif lagi.
                        Agar mudah memahami suatu bacaan, kita harus menyesuaikan bacaan yang kita baca dengan tujuan kita membaca. Apabila tujuan kita membaca adalah untuk membaca teliti sehingga diperoleh suatu pemahaman yang mendalam, maka lebih baik dan sangat membantu apabila kita menggunakan Model Membaca Timbal Balik (MMTB) dengan metode kalimat. Metode kalimat dipilih dikarenakan kita membaca secara intensif, membaca secara teliti dan mencermati tiap makna yang dikandung oleh kalimat tersebut. Saat melakukan proses membaca, pembaca juga tidak diperbolehkan untuk merasa tertekan. Sehingga membaca akan berlangsung menyenangkan dan otak akan dapat lebih mudah menyerap informasi.





Membaca Kreatif dan Kritis

Retorika Membaca yang Digunakan dalam Membaca Kritis dan Kreatif
                   Model Membaca Timbal Balik (MMTB) dilengkapi penulis dengan menerapkan membaca Metode Kalimat. Penulis memilih membaca metode kalimat dikarenakan penulis ingin memahami makna yang dikandung pada tiap kalimat. Penerapan metode kalimat dilakukan penulis dengan cara menatap seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar untuk kemudian mulai memfokuskan pandangan mata pada kalimat pertama, berkesinambungan hingga sampai ke kalimat terakhir. Selanjutnya, penulis juga mendukung proses membaca tersebut dengan menerapkan teknik close reading yang termasuk ke dalam teknik menengah. Close reading berarti membaca teliti atau membaca cermat. Penulis membaca tiap-tiap kalimat dengan cermat agar mampu menangkap informasi hingga mampu menciptakan gagasan-gagasan baru yang relevan.

Proses Membaca Kritis dan Kreatif
Proses membaca berita yang berjudul “Daftar Hadir Tak Sesuai( Penggunaan Dana Reses DPR Tidak Jelas) ”, dapat diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.         Mempersiapkan bacaan.
b.         Menerapkan model membaca timbal balik.
c.         Menerapkan metode membaca kalimat dan teknik close reading.
d.        Menatap seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar dan menyeluruh.
e.         Mulai memfokuskan pandangan mata ke kalimat pertama, kemudian berurutan ke kalimat-kalimat selanjutnya hingga ke kalimat akhir.
f.          Menangkap informasi dan memahami informasi, mencatat ide-ide yang dinilai penting oleh penulis.
g.         Mendapatkan ide-ide untuk selanjutnya menggali gagasan baru.
h.         Mengkritisi dan menuangkan gagasan-gagasan yang kreatif berdasarkan artikel tersebut.

Setelah melakukan proses membaca berita tersebut, maka ditemukan informasi yang termuat dalam berita, yaitu :
1.      DPR Periode 2009-2014 menghabiskan anggaran berupa uang hingga Rp. 11,8 Triliun.
2.      Dari 44 anggota komisi VIII, saat rapat dibuka hanya ada sembilan orang yang hadir, sementara saat pembacaan kesimpulan rapat hanya tinggal delapan anggota komisi VIII yang hadir.
3.      Saat rapat Paripurna ke 18, berdasarkan rekapitulasi daftar hadir, sebanyak 290 anggota dari 560 anggota menghadiri rapat tersebut, namun erdasarkan pengamatan, hanya ada 203 anggota yang ada di rapat Paripurna.
4.      Pengontrol penggunaan dana reses terbilang sulit, hal ini disebabkan karena dana reses diberikan langsung ke setiap anggota DPR.
5.      Sebagian besar anggota DPR selama ini diduga tidak melaporkan penggunaan dana reses yang diterima sehingga setiap anggota DPR dianggarkan menerima dana reses sekitar 1,77 miliar per tahun.
6.      Untuk kehadiran anggota DPR dalam rapat dicoba diantisipasi dengan fakta integrasi namun antisipasi semacam itu sering diabaikan.
Berdasarkan informasi yang berhasil ditangkap, tahap selanjutnya adalah mengkritisi dan mengungkapkan gagasan baru yang sesuai.
1. DPR menghabiskan anggaran anggaran hingga Rp. 11,8 Triliun, kemana saja dana tersebut jika kinerja yang dilakukan relatif rendah. Alangkah lebih baik jika dana yang sebesar itu lebih diminimalisasikan namun mampu bekerja dengan maksimal sehingga memperoleh hasil yang optimal. Untuk bisa hal ini terjadi maka angka kehadiran anggota DPR pun harus ditingkatkan mengingat belakangan anggota DPR jarang menghadiri acara.
2. Saat rapat Paripurna ke 18, berdasarkan rekapitulasi daftar hadir, sebanyak 290 anggota dari 560 anggota menghadiri rapat tersebut, namun berdasarkan pengamatan, hanya ada 203 anggota yang ada di rapat paripurna. Seharusnya mereka lebih bertanggung jawab dengan tugasnya, lebih peka dengan kejadian-kejadian seperti ini.
3. Untuk kehadiran anggota DPR dalam rapat dicoba diantisipasi dengan fakta integritas namun antisipasi semacam itu sering diabaikan. Seharusnya pihak yang lebih tinggi di keanggotaan DPR itu lebih tegass dalam menggunakan sistem pakta integritas, sehingga bisa dimungkinkan hasilnya akan lebih baik.
4. Pengontrol penggunaan dana reses terbilang sulit, hal ini disebabkan karena dana reses diberikan langsung ke setiap anggota DPR. Seharusnya sistem ini diganti dengan sistem yang memungkinkan tidak terjadinya lagi tindakan korupsi.
5. Dari 44 anggota komisi, saat rapat dibuka hanya ada sembilan orang yang hadir, sementara saat pemacaan kesimpulan rapat hanya tinggal delapan anggota komisi yang hadir. Hal ini tidak meniunjukkan kedisiplinan anggota DPR yang jelas-jelas merupakan perwakilan rakyat Indonesia. Hal ini merupakan penyebab kinerja anggota DPR yang semakin menurun. Dan memang sudah jelas anggota DPR dicap jelek oleh masyarakat.

Kendala dan Solusi dalam Membaca Kritis dan Kreatif
              Dalam melakukan proses membaca berita “Daftar Hadir Tak Sesuai( Penggunaan Dana Reses DPR Tidak Jelas) ” adalah bahwa masih suka terburu-buru hingga akhirnya kurang pemahaman dan harus membaca mulai dari awal. Kemudian terkadang masih sulit mencari sebuah kritikan maupun sebuah ide-ide yang baik.
              Menyediakan kamus bahasa agar pada saat dihadapkan dengan kata-kata yang tidak lazim atau belum diketahui maknanya segera dapat mencari di kamus, sehingga tidak mengganggu proses pemahaman dan proses penggalian ide-ide kreatif.
a.    Apabila membaca suatu bacaan yang memuat masalah yang sama sekali belum diketahui, hendaknya mencari tahu garis besarnya dulu. Hendaknya bertanya kepada kawan atau siapa saja yang kita anggap mengerti. Sehingga pada saat membaca tidak menimbulkan kebingungan yang parah.
              Agar mudah memahami suatu bacaan, kita harus menyesuaikan bacaan yang kita baca dengan tujuan kita membaca. Apabila tujuan kita membaca adalah untuk membaca kreatif dan kritis, maka lebih baik dan sangat membantu apabila kita menggunakan Model Membaca Timbal Balik (MMTB) dengan metode kalimat. Metode kalimat dipilih dikarenakan kita membaca secara intensif, membaca secara teliti dan mencermati tiap makna yang dikandung oleh kalimat tersebut. Kemudian pembaca juga harus rajin membaca dan menambah kosa kata agar tidak kebingungan saat membaca kata-kata baru yang belum dimengerti sebelumnya. Saat melakukan proses membaca, pembaca juga tidak diperbolehkan untuk merasa tertekan. Sehingga membaca akan berlangsung menyenangkan dan otak akan dapat lebih mudah menyerap informasi dan dapat dengan mudah memunculkan suatu gagasan-gagasan baru yang keratif.






Praktik Membaca Survai
Buku
       Buku yang digunakan penulis untuk latihan praktek membaca survai adalah buku “Larung” karangan Ayu Utami.

Retorika dan Proses Membaca Survai
            Pada saat melakukan proses membaca buku yang berjudul “Larung”, penulis menggunakan metode membaca ekstensif dengan menggunakan teknik survai. Sebab tujuan awalnya adalah sekadar untuk mengetahui gambaran umum dari buku tersebut.
       Proses membaca buku yang berjudul “Larung”, dapat diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.         Mempersiapkan bacaan.
b.         Menerapkan teknik membaca survai
c.         Mensurvai judul buku
d.        Mensurvai isi
e.         Mensurvai bagian akhir
f.          Membuat hasil survai
       Berdasarkan buku “Larung”, penulis dapat melaporkan hasil survai yang telah dilakukan penulis, sebagai berikut :
a.         Survai Judul
Dari hasil mensurvai halaman judul, diperoleh hasil sebagai berikut :
                             i.          Judul buku         : Larung
                           ii.          Pengarang          : Ayu Utami
                         iii.          Penerbit              : Gramedia
                         iv.          Tempat terbit     : Jakarta
                           v.          Tahun terbit       : Cetakan keempat, Mei 2013
b.         Survai Isi
Bagian yang disurvei meliputi daftar bacaan, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, judul tiap bab, subjudul, bagan, diagram, grafik dan tabel. Dari hasil survei isi penulis mendapatkan hasil sebagai berikut :
                             i.          Buku ini terdiri dari 295 lebih halaman, yang terdiri atas ucapan terima kasih, dan topik cerita.
                           ii.          Buku ini terdiri atas beberapa bab dan menceritakan kisah seorang pemuda yang bernama Larung yang menjalankan misi yaitu membantu para aktivis mahasiswa kiri melarikan diri dari kejaran rezim militer.
c.         Survai Bagian Akhir
          Di bagian akhir buku ini terdapat iklan-iklan buku yang tentunya dari penulis “ Larung” sendiri juga dari beberapa pengarang lainnya.
d.        Hasil Survai
Berdasarkan hasil survai secara keseluruhan, penulis dapat melaporkan hasil survai sebagai berikut :
1. Halaman judul
2. Ucapan terima kasih
3. Kisah ini diawali dengan Larung yang hendak membunuh neneknya yang ternyata bukan nenek kandung Larung, simbah Adnjani namanya. Kisah ini terjadi pada tahun 1985 ketika Larung masih lumayan muda.
4. Rencana Cok dan Yasmin yang hendak menemani Laila untuk bertemu dengan Sihar dan juga hendak menonton pertunjukan Shakuntala, sahabatnya pada tahun 1996.
5. Empat sahabat yang dipertemukan di New York. Cok, Yasmin, Laila dan juga Shakuntala.
6. Kisah Laila pada saat ia menemui Sihar seseorang yang dicintainya bersama para sahabatnya, juga dengan Saman, seseorang yang juga pernah Laila sayangi.
7. Saman yang diserbu oleh banyak email dari Indonesia. Email dari Yasmin kekasihnya, juga email dari Larung atau juga yang lainnya. Email-email itu berisi tentang keadaan Indonesia yang penuh dengan kekacauan. Saman juga bermimpi tentang Yasmin yang berada di pihak Larung.
8. Selat Phillip pada tanggal 12 agustus 1996, Saman dan Anson yang hendak melarikan tiga aktivis yaitu Wayan Togog, Bilung dan juga Koba dengan bantuan Larung. Hingga akhirnya misi itu berhasil dilakukan dan hanya sampai di titik laut. Di akhir kisah ini Mereka berenam, Larung, Saman, Anson, Wayan Togog, Koba juga Bilung tertangkap di laut lepas.  Saman ingin pamit pada Yasmin. Setelah itu diam, diam yang tak lagi menunda.


Praktik membaca Scanning
Retorika Membaca yang Digunakan dalam Membaca Scanning
Model Membaca Timbal Balik (MMTB) selanjutnya dilengkapi penulis dengan menerapkan membaca Metode Kalimat. Penulis memilih membaca metode lanjutan.  Penerapan metode lanjutan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Selanjutnya, penulis juga mendukung proses membaca tersebut dengan menerapkan teknik close reading yang termasuk ke dalam teknik menengah. Close reading berarti membaca teliti atau membaca cermat. Penulis membaca tiap-tiap kalimat dengan cermat agar mampu menangkap informasi hingga mampu menciptakan gagasan-gagasan baru yang relevan.  Setelah mendapatkan kata-kata yang artinya belum dipahami penulis, penulis menggunakan teknik scanning untuk mencari kata-kata di dalam kamus. Pada saat membaca ataupun mencari kata-kata di dalam kamus, penulis menggunakan teknik lanjutan pola horisontal.

Proses membaca berita yang berjudul “Manfaat cacing tanah untuk kesuburan, Drainase, dan Aerasi tanah”, dapat diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.         Mempersiapkan bacaan.
b.         Menerapkan model membaca timbal balik.
c.         Menerapkan metode membaca kalimat dan teknik close reading.
d.        Menatap seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar dan menyeluruh.
e.         Mencatat kata-kata yang sukar dipahami untuk dicari pengertiannya di dalam kamus.
f.          Kemudian mulai dilakukan teknik scanning.
g.         Tentukan kata yang dicari.
h.         Perhatikan ejaan kata yang akan dicari di dalam kamus.
i.           Carilah kata tersebut dengan langsung membuka halaman pertama yang mengandung huruf awal dari kata yang akan dicari.
j.           Setelah itu, pembaca men-scan halaman tersebut ke halaman berikutnya sampai menemukan kata yang dicari.
k.         Setelah ditemukan, bacalah dengan teliti makna kata tersebut.



              Berdasarkan berita “Manfaat Cacing Tanah untuk Kesuburan, Drainase, dan Aerasi Tanah”, kata-kata yang belum dipahami maknanya oleh penulis dan pada akhirnya digunakan penulis untuk berlatih menerapkan membaca scanning dengan mencari makan kata di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut:
·         Drainase
drainase /dra·i·na·se/ n 1 pengatusan; 2 penyauran air; 3 saluran air;
-- alamiah pembuangan air permukaan suatu daerah secara alamiah;
-- bawah permukaan drainase alam atau drainase buatan yg terdapat di bawah permukaan tanah;
-- induk drainase yg bertalian dng saluran induk;
-- lapangan pembuangan air hujan dr daerah pertanian untuk menghindarkan;
-- permukaan pengendalian air permukaan yg menggenangi permukaan tanah; pembuangan air dr permukaan tanah;
-- terbuka drainase yg dibuat dr saluran atau parit terbuka

·         Aerasi
-- aerasi drainase tertutup untuk memperbaiki aerasi tanah agar proses mikrobiologi dapat berlangsung di dl tanah dng baik dan dapat mengubah sifat kimia tanah; 

·         Unsure hara
·         Spesies
spesies /spe·si·es/ /spésiés/ n Bio satuan dasar klasifikasi biologi; jenis
·         Erosi
erosi /ero·si/ /érosi/ n 1 hal menjadi aus (berlubang) krn geseran air (tt batu); 2 Geo pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yg melibatkan pengangkatan benda-benda, spt air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus; 3 Dok luka pd kulit yg sangat dangkal, hanya mengenai lapisan kulit luar dan mengeluarkan serum; 4 ki pengikisan; penyusutan; penipisan: -- nasionalisme;
-- air pemindahan tanah dr permukaan terbuka, yg disebabkan oleh arus air deras, termasuk aliran permukaan yg berasal dr curah hujan, es, salju yg mencair;
-- alur erosi yg membentuk saluran dangkal;
-- angin pelepasan, pemindahan, dan pengendapan tanah oleh angin;
-- awal tingkat permulaan erosi, terutama mengenai pembentukan lembah;
-- glasial pengikisan lereng gunung dsb oleh gletser (es yg bergerak);
-- hujan erosi tanah yg disebabkan oleh kekuatan air hujan yg menimpa tanah debu;
-- internal erosi yg disebabkan oleh tekanan air hujan yg kuat di atas tanah gundul yg membawa butir tanah ke dl celah pori-pori tanah tsb;
-- lokal erosi setempat atau yg tidak berpengaruh buruk, endapannya terjadi pd sembarang tempat;
-- percikan kikisan berbentuk butiran tanah yg tepercik karena tetesan air hujan;
-- permukaan pengikisan tanah yg meliputi permukaan tanah yg luas;
-- pertanian erosi yg disebabkan oleh peningkatan aliran permukaan, angin, penebangan hutan, pembakaran tanaman penutup tanah; penggembalaan liar, dan gangguan pd sistem drainase alamiah;
-- selokan pengikisan lereng gunung dsb yg mengakibatkan terbentuknya jurang;
-- tanah 1 perusakan dan pemindahan tanah sebagian atau seluruhnya, terutama di daerah yg banyak turun hujan dan banyak musim kering; 2 proses perpindahan atau pergerakan tanah dr permukaan bumi krn angin atau aliran air



















Membaca Skimming

Retorika Membaca yang Digunakan dalam Membaca Skimming
                   Pada saat melakukan proses membaca artikel yang berjudul “Langkah-langkah Menanam Padi di Pot”, penulis menggabungkan berbagai jenis retorika membaca. Penulis menggunakan Model Membaca Timbal Balik (MMTB). Artinya, penulis menggabungkan antara Model Membaca Bawah Atas (MMBA) dan Model Membaca Atas Bawah (MMAB). Dengan menggunakan model membaca tersebut, penulis lebih mudah memahami bacaan.
                   Model Membaca Timbal Balik (MMTB) selanjutnya dilengkapi penulis dengan menerapkan membaca Metode Paragraf. Penulis memilih membaca metode lanjutan.  Penerapan metode lanjutan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Selanjutnya, penulis juga mendukung proses membaca tersebut dengan menerapkan teknik close reading yang termasuk ke dalam teknik menengah. Close reading berarti membaca teliti atau membaca cermat. Oleh karena penulis hanya ingin mendapatkan informasi secara garis besarnya saja, maka penulis juga menggabungkannya dengan menggunakan teknik skimming. Teknik skimming merupakan salah satu dari teknik membaca yang digunakan dalam proses membaca secara ekstensif. Penulis menggunakan pola horisontal yang berpadu dengan pola blog untuk menemukan ide-ide pokok pada masing-masing paragraf.

Proses Membaca Bacaan Skimming
              Proses membaca berita yang berjudul “Langkah-langkah Menanam Padi di Pot”, dapat diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.         Mempersiapkan bacaan.
b.         Menerapkan model membaca timbal balik.
c.         Menerapkan metode membaca paragraf.
d.        Menatap seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar dan menyeluruh.
e.         Mencatat kata-kata yang sukar dipahami untuk dicari pengertiannya di dalam kamus.
f.          Kemudian mulai dilakukan teknik skimming.
g.         Teknik skimming dilakukan dengan menggunakan pola horisontal ataupun pola blok.
h.         Menentukan ide-ide pokok yang terkandung dalam tiap paragraf.

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan oleh Inkan Harahap :
1. Benih Padi
Benih padi bisa diperoleh langsung dari petani dan yang perlu mendapat perhatian benih padi belum tentu semuanya bisa menghasilkan, sehingga harus benar0benar dipilih. Untuk mengujinya rendam benih padi yang sudah dipilih dkedalam rendaman air hangat atau yang sudah dicampur garam jika benihnya mengendap artinya benih itu bagus dan sebaliknya jika benih mengambang di permukaan air sebaiknya dibuang saja.
2. Merendam Benih Padi
Rendam benih padi yang sudah dipilih di dalam air biasa bersuhu suam-suam kuku selama 2 malam. Cara ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan akar. Benih padi yang semula kering akan terbelah setelah direndam dalam air.
3. Media Tanam
Siapkan media tanam berupa tanah dan kompos dari daun-daun yang dibusukkan. Masukkan ke dalam pot berdiameter 30 com. Taburkan setengan gemgam benih keatas media tanam. Jangan lupa tutup kembali benih padi dengan tanah jangan biarkan terlihat. Menurut Inkan setengah genggam padi bisa menghasilkan sekitar 200 butir padi. Sirami benih di padi dan sore hari. Dua hari kemudian akan muncul kecambah berwarna putih atau hijau.
4. Pindahkan ke Polybag
Setelah 12 hari padi akan tumbuh setingi sekitar 7 cm. kondisi padi seperti ini sudah siap untuk dipindahkan ke dalam polybag pertimbangkan ukuran polybag jika terklalu kecil padi dikwatirkan akan kekurangan makanan. Lubangi polybag dibagian samping dan bawahnya.
5. Tumbuh Anakan
10 hari kemudian akan tumbuh 7 anakan baru setinggi 20 cm. selama pertumbuhan padi ini, Inkan tidak memberi pupuk sama sekali. Semakin membesar padi akan semakin merumpun dalam jangka waktu 1,5 bulan. Disarankan padi jangan diletakkan dilokasi yang panas melainkan harus dipilih tempat yang lembab.
6. Kondisi Bunting
2,5 bulan kemudian akan keluar pelepah atau padi menjadi gemuk kondisi ini biasanya disebut bunting dan keluar bunga putih. Calon padi ini masih berwarna hijau muda seperti bulir padi yang masih kempes.
7. Bunga Rontok Hingga usia 3 bulan bunga putih akan rontok. Bulir padi merunduk lalu berubah menjadi kuning. Saat inilah biasanya padi mulai didatangi burung. Perhatikan waktu burung-burung makan yaitu pagi dan sore hari. Cara mengusir burung sebagai berikut
a. Pasang kantong kresek plastic di antara padi tapi hanya bisa bertahan sehari.
b. Rentangkan pita kaset di antara tanamn. Jika terkena angina akan terdengar bunyi gesekan pita kaset. Kalau tidak ada angina pita kaset tidak bunyi.
c. Pasang orang-orangan sawah.
d. Pasang kaleng-kaleng yang bisa digerakkan dengan tali jika burung datang.
8. Panen
Tungu sampai padi menguning baru dipanen cara memanennya lepaskan satu persatu dari batang padi lalu jemur di bawah terik matahari. Cara mendapatkan beras sebagai berikut:
a.Bisa menumbuk sendiri padi dengan lesung
b.Padi dijemur sendiri lalu dibawa ke pengilingan padi.

Kendala dan Solusi dalam Membaca Skimming
              Dalam melakukan proses membaca artikel “Langkah-Langkah dalam Memberikan Bimbingan Konseling di Sekolah” penulis tidak mengalami kendala yang berarti dikarenakan penulis sudah menerapkan model, metode, dan teknik membaca dengan cukup baik. Pada saat mencari ide-ide pokok dengan menerapkan teknik skimming pun, penulis tidak terlalu terkendala. Ide-ide pokok dapat ditemukan penulis dengan cukup mudah tanpa menimbulkan halangan yang berarti.
              Dikarenakan penulis tidak mengalami kendala dalam melakukan proses membaca bacaan I ataupun bacaan II, maka penulis tidak memberikan solusi mengatasi kendala secara khusus. Pada umumnya, kendala terjadi dikarenakan pembaca belum terbiasa menggunakan teknik skimming dalam mencari ide-ide pokok atau membaca secara ekstensif. Apabila pembaca sudah terbiasa, maka proses membaca akan berlangusng tanpa hambatan yang berarti. Teknik skimming didukung oleh metode membaca paragraf. Pembaca membaca secara keseluruhan paragraf, tidak mencermati kalimat per kalimat. Apabila dirasa pembaca sudah mengetahui kelanjutan informasi yang terdapat dalam suatu paragraf, maka pembaca diperbolehkan segera mengalihkan pandangan ke paragraf selanjutnya.



Sumber:
 Haryadi. 2006. Retorika Membaca. Rumah Indonesia : Semarang
Haryadi. 2012. Dasar-dasar Membaca. Semarang
http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/02/model-dan-metode-membaca.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060360-jenis membaca/#ixzz2DbeJmSv3

2 komentar:

Unknown mengatakan...

blognya sudah bagus, tapi isinya masih campuran yah
lebih bagusnya lagi fokus hanya pada isi tertentu :)
semangat berkarya

[Andri Romdhoni] mengatakan...

Terima kasih, terima kasih juga sarannya :)
Iya semangat berkarya juga kawan ;)

Posting Komentar