PRAKTIK MEMBACA
1. Membaca teliti dan pemahaman
Retorika
Membaca yang Digunakan dalam Membaca Teliti dan Pemahaman
Model Membaca Timbal Balik (MMTB) dilengkapi
penulis dengan menerapkan membaca Metode Kalimat. Penulis memilih membaca
metode kalimat dikarenakan penulis ingin memahami makna yang dikandung pada
tiap kalimat. Penerapan metode kalimat dilakukan penulis dengan cara menatap
seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar untuk kemudian mulai memfokuskan
pandangan mata pada kalimat pertama, berkesinambungan hingga sampai ke kalimat
terakhir. Selanjutnya, penulis juga mendukung proses membaca tersebut dengan
menerapkan teknik close reading yang termasuk ke dalam teknik menengah. Close reading berarti membaca teliti
atau membaca cermat. Penulis membaca tiap-tiap kalimat dengan cermat agar mampu
menangkap informasi sehingga memunculkan pemahaman yang mendalam.
Proses
Membaca Teliti dan Pemahaman
Proses membaca artikel yang berjudul “Belajar Membiasakan Diri Membaca”,
dapat diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.
Mempersiapkan bacaan.
b.
Menerapkan model membaca timbal balik.
c.
Menerapkan metode membaca kalimat dan
teknik close reading.
d.
Menatap seluruh bacaan dengan pandangan
yang lebar dan menyeluruh.
e.
Mulai memfokuskan pandangan mata ke
kalimat pertama, kemudian berurutan ke kalimat-kalimat selanjutnya hingga ke
kalimat akhir.
f.
Menangkap informasi dan memahami
informasi secara mendalam.
g.
Mencatat ide-ide yang dinilai penting
oleh penulis.
Setelah melakukan
proses membaca artikel tersebut, penulis dapat menemukan informasi yang termuat
dalam artikel. Informasi-informasi tersebut didapatkan dari menjawab berbagai
pertanyaan berikut :
1. Apa kegiatan yang
diselenggarakan untuk umum oleh Bandung Mawardi, rumah belajar publik dan
penerbitan?
·
Kegiatan yang diselenggarakan untuk umum
adalah kegiatan literasi.
2. Apa tujuan Bandung
Mawardi dalam menyelenggarakan kegiatan Literasi
·
Acara ini dibuat untuk menjadikan
peserta menjadi penulis dadakan, melainkan untuk memperkenalkan dan
membiiasakan mereka hidup sehari-hari bersama buku dan tulisan.
3. Meski dibuka untuk
umum sebagian besar yang datang ke acara lierasi ini adalah kalangan mahasiswa.
Perguruan Tinggi mana saja yang ikut berpartsisipasi?
·
UNY, STAIN Salatiga, IAIN Tulungagung,
UGM, IKIP PGRI Semarang.
4. Dalam kesehariannya,
apa saja yang diobrolkan peserta dalam kegiatan ini?
·
Mulai dari soal bahasa, politik,
ekonomi, filsafat, sejarah, sastra, sampai sosiologi.
5. Siapa saja
tokoh-tokoh intelektual dan seniman yang hadir secara bergantian setipa hari?
Sebutkan minimal tiga!!
·
Mbah Suprapto Suryodarmo
Akhmad
Ramadhon
Sanie
B Kuncoro
Kendala
dan Solusi dalam Membaca Teliti dan Pemahaman
Kendala pada
saat membaca teliti dan Pemahaman ialah kita memang harus benar-benar teliti
dan memahami. Namun kendala pada saat membaca ialah sudah tidak konsentrasi,
karena memang suasana sudah tidak tenang atau kondusif lagi.
Agar mudah memahami suatu bacaan, kita harus
menyesuaikan bacaan yang kita baca dengan tujuan kita membaca. Apabila tujuan
kita membaca adalah untuk membaca teliti sehingga diperoleh suatu pemahaman
yang mendalam, maka lebih baik dan sangat membantu apabila kita menggunakan
Model Membaca Timbal Balik (MMTB) dengan metode kalimat. Metode kalimat dipilih
dikarenakan kita membaca secara intensif, membaca secara teliti dan mencermati
tiap makna yang dikandung oleh kalimat tersebut. Saat melakukan proses membaca,
pembaca juga tidak diperbolehkan untuk merasa tertekan. Sehingga membaca akan
berlangsung menyenangkan dan otak akan dapat lebih mudah menyerap informasi.
Membaca
Kreatif dan Kritis
Retorika
Membaca yang Digunakan dalam Membaca Kritis dan Kreatif
Model Membaca Timbal Balik (MMTB) dilengkapi
penulis dengan menerapkan membaca Metode Kalimat. Penulis memilih membaca
metode kalimat dikarenakan penulis ingin memahami makna yang dikandung pada
tiap kalimat. Penerapan metode kalimat dilakukan penulis dengan cara menatap
seluruh bacaan dengan pandangan yang lebar untuk kemudian mulai memfokuskan
pandangan mata pada kalimat pertama, berkesinambungan hingga sampai ke kalimat
terakhir. Selanjutnya, penulis juga mendukung proses membaca tersebut dengan
menerapkan teknik close reading yang termasuk ke dalam teknik menengah. Close reading berarti membaca teliti
atau membaca cermat. Penulis membaca tiap-tiap kalimat dengan cermat agar mampu
menangkap informasi hingga mampu menciptakan gagasan-gagasan baru yang relevan.
Proses
Membaca Kritis dan Kreatif
Proses membaca berita
yang berjudul “Daftar Hadir Tak Sesuai(
Penggunaan Dana Reses DPR Tidak Jelas) ”, dapat diruntutkan penulis sebagai
berikut :
a.
Mempersiapkan bacaan.
b.
Menerapkan model membaca timbal balik.
c.
Menerapkan metode membaca kalimat dan
teknik close reading.
d.
Menatap seluruh bacaan dengan pandangan
yang lebar dan menyeluruh.
e.
Mulai memfokuskan pandangan mata ke
kalimat pertama, kemudian berurutan ke kalimat-kalimat selanjutnya hingga ke
kalimat akhir.
f.
Menangkap informasi dan memahami
informasi, mencatat ide-ide yang dinilai penting oleh penulis.
g.
Mendapatkan ide-ide untuk selanjutnya
menggali gagasan baru.
h.
Mengkritisi dan menuangkan
gagasan-gagasan yang kreatif berdasarkan artikel tersebut.
Setelah melakukan
proses membaca berita tersebut, maka ditemukan informasi yang termuat dalam
berita, yaitu :
1.
DPR Periode 2009-2014 menghabiskan
anggaran berupa uang hingga Rp. 11,8 Triliun.
2.
Dari 44 anggota komisi VIII, saat rapat
dibuka hanya ada sembilan orang yang hadir, sementara saat pembacaan kesimpulan
rapat hanya tinggal delapan anggota komisi VIII yang hadir.
3.
Saat rapat Paripurna ke 18, berdasarkan
rekapitulasi daftar hadir, sebanyak 290 anggota dari 560 anggota menghadiri
rapat tersebut, namun erdasarkan pengamatan, hanya ada 203 anggota yang ada di
rapat Paripurna.
4.
Pengontrol penggunaan dana reses
terbilang sulit, hal ini disebabkan karena dana reses diberikan langsung ke
setiap anggota DPR.
5.
Sebagian besar anggota DPR selama ini
diduga tidak melaporkan penggunaan dana reses yang diterima sehingga setiap
anggota DPR dianggarkan menerima dana reses sekitar 1,77 miliar per tahun.
6.
Untuk kehadiran anggota DPR dalam rapat
dicoba diantisipasi dengan fakta integrasi namun antisipasi semacam itu sering
diabaikan.
Berdasarkan informasi
yang berhasil ditangkap, tahap selanjutnya adalah mengkritisi dan mengungkapkan
gagasan baru yang sesuai.
1. DPR menghabiskan
anggaran anggaran hingga Rp. 11,8 Triliun, kemana saja dana tersebut jika
kinerja yang dilakukan relatif rendah. Alangkah lebih baik jika dana yang
sebesar itu lebih diminimalisasikan namun mampu bekerja dengan maksimal
sehingga memperoleh hasil yang optimal. Untuk bisa hal ini terjadi maka angka
kehadiran anggota DPR pun harus ditingkatkan mengingat belakangan anggota DPR
jarang menghadiri acara.
2. Saat rapat Paripurna
ke 18, berdasarkan rekapitulasi daftar hadir, sebanyak 290 anggota dari 560
anggota menghadiri rapat tersebut, namun berdasarkan pengamatan, hanya ada 203
anggota yang ada di rapat paripurna. Seharusnya mereka lebih bertanggung jawab
dengan tugasnya, lebih peka dengan kejadian-kejadian seperti ini.
3. Untuk kehadiran
anggota DPR dalam rapat dicoba diantisipasi dengan fakta integritas namun
antisipasi semacam itu sering diabaikan. Seharusnya pihak yang lebih tinggi di
keanggotaan DPR itu lebih tegass dalam menggunakan sistem pakta integritas,
sehingga bisa dimungkinkan hasilnya akan lebih baik.
4. Pengontrol
penggunaan dana reses terbilang sulit, hal ini disebabkan karena dana reses
diberikan langsung ke setiap anggota DPR. Seharusnya sistem ini diganti dengan
sistem yang memungkinkan tidak terjadinya lagi tindakan korupsi.
5. Dari 44 anggota
komisi, saat rapat dibuka hanya ada sembilan orang yang hadir, sementara saat
pemacaan kesimpulan rapat hanya tinggal delapan anggota komisi yang hadir. Hal
ini tidak meniunjukkan kedisiplinan anggota DPR yang jelas-jelas merupakan
perwakilan rakyat Indonesia. Hal ini merupakan penyebab kinerja anggota DPR
yang semakin menurun. Dan memang sudah jelas anggota DPR dicap jelek oleh
masyarakat.
Kendala
dan Solusi dalam Membaca Kritis dan Kreatif
Dalam melakukan proses membaca berita “Daftar Hadir Tak Sesuai( Penggunaan Dana
Reses DPR Tidak Jelas) ” adalah bahwa masih suka terburu-buru hingga
akhirnya kurang pemahaman dan harus membaca mulai dari awal. Kemudian terkadang
masih sulit mencari sebuah kritikan maupun sebuah ide-ide yang baik.
Menyediakan kamus bahasa agar pada saat dihadapkan
dengan kata-kata yang tidak lazim atau belum diketahui maknanya segera dapat
mencari di kamus, sehingga tidak mengganggu proses pemahaman dan proses
penggalian ide-ide kreatif.
a.
Apabila membaca suatu bacaan yang memuat
masalah yang sama sekali belum diketahui, hendaknya mencari tahu garis besarnya
dulu. Hendaknya bertanya kepada kawan atau siapa saja yang kita anggap
mengerti. Sehingga pada saat membaca tidak menimbulkan kebingungan yang parah.
Agar mudah memahami suatu bacaan, kita harus
menyesuaikan bacaan yang kita baca dengan tujuan kita membaca. Apabila tujuan
kita membaca adalah untuk membaca kreatif dan kritis, maka lebih baik dan
sangat membantu apabila kita menggunakan Model Membaca Timbal Balik (MMTB)
dengan metode kalimat. Metode kalimat dipilih dikarenakan kita membaca secara
intensif, membaca secara teliti dan mencermati tiap makna yang dikandung oleh
kalimat tersebut. Kemudian pembaca juga harus rajin membaca dan menambah kosa
kata agar tidak kebingungan saat membaca kata-kata baru yang belum dimengerti
sebelumnya. Saat melakukan proses membaca, pembaca juga tidak diperbolehkan
untuk merasa tertekan. Sehingga membaca akan berlangsung menyenangkan dan otak
akan dapat lebih mudah menyerap informasi dan dapat dengan mudah memunculkan
suatu gagasan-gagasan baru yang keratif.
Praktik Membaca Survai
Buku
Buku
yang digunakan penulis untuk latihan praktek membaca survai adalah buku “Larung” karangan Ayu Utami.
Retorika
dan Proses Membaca Survai
Pada
saat melakukan proses membaca buku yang berjudul “Larung”, penulis menggunakan metode membaca ekstensif dengan
menggunakan teknik survai. Sebab tujuan awalnya adalah sekadar untuk mengetahui
gambaran umum dari buku tersebut.
Proses
membaca buku yang berjudul “Larung”, dapat
diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.
Mempersiapkan bacaan.
b.
Menerapkan teknik membaca survai
c.
Mensurvai judul buku
d.
Mensurvai isi
e.
Mensurvai bagian akhir
f.
Membuat hasil survai
Berdasarkan
buku “Larung”, penulis dapat
melaporkan hasil survai yang telah dilakukan penulis, sebagai berikut :
a.
Survai Judul
Dari hasil mensurvai halaman judul, diperoleh hasil
sebagai berikut :
i.
Judul buku : Larung
ii.
Pengarang : Ayu Utami
iii.
Penerbit :
Gramedia
iv.
Tempat terbit : Jakarta
v.
Tahun terbit : Cetakan keempat, Mei 2013
b.
Survai Isi
Bagian yang
disurvei
meliputi daftar bacaan,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, judul tiap bab, subjudul, bagan,
diagram, grafik dan tabel. Dari hasil survei isi penulis
mendapatkan hasil sebagai berikut :
i.
Buku ini terdiri dari 295 lebih halaman,
yang terdiri atas ucapan terima kasih, dan topik cerita.
ii.
Buku ini terdiri atas beberapa bab dan
menceritakan kisah seorang pemuda yang bernama Larung yang menjalankan misi
yaitu membantu para aktivis mahasiswa kiri melarikan diri dari kejaran rezim
militer.
c.
Survai Bagian Akhir
Di
bagian akhir buku ini terdapat iklan-iklan buku yang tentunya dari penulis “
Larung” sendiri juga dari beberapa pengarang lainnya.
d.
Hasil Survai
Berdasarkan hasil survai secara keseluruhan, penulis
dapat melaporkan hasil survai sebagai berikut :
1. Halaman judul
2. Ucapan terima kasih
3. Kisah ini diawali dengan Larung yang hendak
membunuh neneknya yang ternyata bukan nenek kandung Larung, simbah Adnjani
namanya. Kisah ini terjadi pada tahun 1985 ketika Larung masih lumayan muda.
4. Rencana Cok dan Yasmin yang hendak menemani Laila
untuk bertemu dengan Sihar dan juga hendak menonton pertunjukan Shakuntala,
sahabatnya pada tahun 1996.
5. Empat sahabat yang dipertemukan di New York. Cok,
Yasmin, Laila dan juga Shakuntala.
6. Kisah Laila pada saat ia menemui Sihar seseorang
yang dicintainya bersama para sahabatnya, juga dengan Saman, seseorang yang
juga pernah Laila sayangi.
7. Saman yang diserbu oleh banyak email dari
Indonesia. Email dari Yasmin kekasihnya, juga email dari Larung atau juga yang
lainnya. Email-email itu berisi tentang keadaan Indonesia yang penuh dengan
kekacauan. Saman juga bermimpi tentang Yasmin yang berada di pihak Larung.
8. Selat Phillip pada tanggal 12 agustus 1996, Saman
dan Anson yang hendak melarikan tiga aktivis yaitu Wayan Togog, Bilung dan juga
Koba dengan bantuan Larung. Hingga akhirnya misi itu berhasil dilakukan dan
hanya sampai di titik laut. Di akhir kisah ini Mereka berenam, Larung, Saman,
Anson, Wayan Togog, Koba juga Bilung tertangkap di laut lepas. Saman ingin pamit pada Yasmin. Setelah itu
diam, diam yang tak lagi menunda.
Praktik membaca Scanning
Retorika Membaca yang Digunakan dalam Membaca Scanning
Model Membaca Timbal
Balik (MMTB) selanjutnya dilengkapi penulis dengan menerapkan membaca Metode
Kalimat. Penulis memilih membaca metode lanjutan. Penerapan metode lanjutan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pembaca. Selanjutnya, penulis juga mendukung proses membaca
tersebut dengan menerapkan teknik close reading yang termasuk ke dalam teknik
menengah. Close reading berarti membaca teliti atau membaca cermat. Penulis membaca
tiap-tiap kalimat dengan cermat agar mampu menangkap informasi hingga mampu
menciptakan gagasan-gagasan baru yang relevan.
Setelah mendapatkan kata-kata yang artinya belum dipahami penulis,
penulis menggunakan teknik scanning
untuk mencari kata-kata di dalam kamus. Pada saat membaca ataupun mencari
kata-kata di dalam kamus, penulis menggunakan teknik lanjutan pola horisontal.
Proses membaca berita
yang berjudul “Manfaat cacing tanah untuk
kesuburan, Drainase, dan Aerasi tanah”, dapat diruntutkan penulis sebagai
berikut :
a.
Mempersiapkan bacaan.
b.
Menerapkan model membaca timbal balik.
c.
Menerapkan metode membaca kalimat dan
teknik close reading.
d.
Menatap seluruh bacaan dengan pandangan
yang lebar dan menyeluruh.
e.
Mencatat kata-kata yang sukar dipahami
untuk dicari pengertiannya di dalam kamus.
f.
Kemudian mulai dilakukan teknik scanning.
g.
Tentukan kata yang dicari.
h.
Perhatikan ejaan kata yang akan dicari
di dalam kamus.
i.
Carilah kata tersebut dengan langsung
membuka halaman pertama yang mengandung huruf awal dari kata yang akan dicari.
j.
Setelah itu, pembaca men-scan halaman
tersebut ke halaman berikutnya sampai menemukan kata yang dicari.
k.
Setelah ditemukan, bacalah dengan teliti
makna kata tersebut.
Berdasarkan berita “Manfaat
Cacing Tanah untuk Kesuburan, Drainase, dan Aerasi Tanah”, kata-kata yang
belum dipahami maknanya oleh penulis dan pada akhirnya digunakan penulis untuk
berlatih menerapkan membaca scanning dengan mencari makan kata di Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut:
·
Drainase
drainase /dra·i·na·se/ n 1 pengatusan; 2 penyauran
air; 3 saluran air;
-- alamiah pembuangan air
permukaan suatu daerah secara alamiah;
-- bawah permukaan drainase alam atau drainase buatan yg terdapat di bawah permukaan tanah;
-- induk drainase yg bertalian dng saluran induk;
-- lapangan pembuangan air hujan dr daerah pertanian untuk menghindarkan;
-- permukaan pengendalian air permukaan yg menggenangi permukaan tanah; pembuangan air dr permukaan tanah;
-- terbuka drainase yg dibuat dr saluran atau parit terbuka
-- bawah permukaan drainase alam atau drainase buatan yg terdapat di bawah permukaan tanah;
-- induk drainase yg bertalian dng saluran induk;
-- lapangan pembuangan air hujan dr daerah pertanian untuk menghindarkan;
-- permukaan pengendalian air permukaan yg menggenangi permukaan tanah; pembuangan air dr permukaan tanah;
-- terbuka drainase yg dibuat dr saluran atau parit terbuka
·
Aerasi
--
aerasi drainase tertutup untuk memperbaiki aerasi
tanah agar proses mikrobiologi dapat berlangsung di dl tanah dng baik dan dapat
mengubah sifat kimia tanah;
·
Unsure hara
·
Spesies
spesies /spe·si·es/ /spésiés/ n Bio satuan dasar klasifikasi biologi;
jenis
·
Erosi
erosi /ero·si/ /érosi/ n 1 hal
menjadi aus (berlubang) krn geseran air (tt batu); 2 Geo pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yg melibatkan
pengangkatan benda-benda, spt air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus; 3 Dok luka pd kulit yg sangat dangkal, hanya mengenai
lapisan kulit luar dan mengeluarkan serum; 4 ki pengikisan; penyusutan; penipisan: -- nasionalisme;
--
air pemindahan
tanah dr permukaan terbuka, yg disebabkan oleh arus air deras, termasuk aliran
permukaan yg berasal dr curah hujan, es, salju yg mencair;
-- alur erosi yg membentuk saluran dangkal;
-- angin pelepasan, pemindahan, dan pengendapan tanah oleh angin;
-- awal tingkat permulaan erosi, terutama mengenai pembentukan lembah;
-- glasial pengikisan lereng gunung dsb oleh gletser (es yg bergerak);
-- hujan erosi tanah yg disebabkan oleh kekuatan air hujan yg menimpa tanah debu;
-- internal erosi yg disebabkan oleh tekanan air hujan yg kuat di atas tanah gundul yg membawa butir tanah ke dl celah pori-pori tanah tsb;
-- lokal erosi setempat atau yg tidak berpengaruh buruk, endapannya terjadi pd sembarang tempat;
-- percikan kikisan berbentuk butiran tanah yg tepercik karena tetesan air hujan;
-- permukaan pengikisan tanah yg meliputi permukaan tanah yg luas;
-- pertanian erosi yg disebabkan oleh peningkatan aliran permukaan, angin, penebangan hutan, pembakaran tanaman penutup tanah; penggembalaan liar, dan gangguan pd sistem drainase alamiah;
-- selokan pengikisan lereng gunung dsb yg mengakibatkan terbentuknya jurang;
-- tanah 1 perusakan dan pemindahan tanah sebagian atau seluruhnya, terutama di daerah yg banyak turun hujan dan banyak musim kering; 2 proses perpindahan atau pergerakan tanah dr permukaan bumi krn angin atau aliran air
-- alur erosi yg membentuk saluran dangkal;
-- angin pelepasan, pemindahan, dan pengendapan tanah oleh angin;
-- awal tingkat permulaan erosi, terutama mengenai pembentukan lembah;
-- glasial pengikisan lereng gunung dsb oleh gletser (es yg bergerak);
-- hujan erosi tanah yg disebabkan oleh kekuatan air hujan yg menimpa tanah debu;
-- internal erosi yg disebabkan oleh tekanan air hujan yg kuat di atas tanah gundul yg membawa butir tanah ke dl celah pori-pori tanah tsb;
-- lokal erosi setempat atau yg tidak berpengaruh buruk, endapannya terjadi pd sembarang tempat;
-- percikan kikisan berbentuk butiran tanah yg tepercik karena tetesan air hujan;
-- permukaan pengikisan tanah yg meliputi permukaan tanah yg luas;
-- pertanian erosi yg disebabkan oleh peningkatan aliran permukaan, angin, penebangan hutan, pembakaran tanaman penutup tanah; penggembalaan liar, dan gangguan pd sistem drainase alamiah;
-- selokan pengikisan lereng gunung dsb yg mengakibatkan terbentuknya jurang;
-- tanah 1 perusakan dan pemindahan tanah sebagian atau seluruhnya, terutama di daerah yg banyak turun hujan dan banyak musim kering; 2 proses perpindahan atau pergerakan tanah dr permukaan bumi krn angin atau aliran air
Membaca
Skimming
Retorika
Membaca yang Digunakan dalam Membaca Skimming
Pada saat melakukan proses membaca artikel yang
berjudul “Langkah-langkah Menanam Padi di
Pot”, penulis menggabungkan berbagai jenis retorika membaca. Penulis
menggunakan Model Membaca Timbal Balik (MMTB). Artinya, penulis menggabungkan
antara Model Membaca Bawah Atas (MMBA) dan Model Membaca Atas Bawah (MMAB).
Dengan menggunakan model membaca tersebut, penulis lebih mudah memahami bacaan.
Model Membaca Timbal Balik (MMTB) selanjutnya
dilengkapi penulis dengan menerapkan membaca Metode Paragraf. Penulis memilih
membaca metode lanjutan. Penerapan
metode lanjutan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Selanjutnya,
penulis juga mendukung proses membaca tersebut dengan menerapkan teknik close
reading yang termasuk ke dalam teknik menengah. Close reading berarti membaca
teliti atau membaca cermat. Oleh karena penulis hanya ingin mendapatkan
informasi secara garis besarnya saja, maka penulis juga menggabungkannya dengan
menggunakan teknik skimming. Teknik skimming merupakan salah satu dari
teknik membaca yang digunakan dalam proses membaca secara ekstensif. Penulis
menggunakan pola horisontal yang berpadu dengan pola blog untuk menemukan
ide-ide pokok pada masing-masing paragraf.
Proses
Membaca Bacaan Skimming
Proses membaca berita yang berjudul “Langkah-langkah Menanam Padi di Pot”, dapat
diruntutkan penulis sebagai berikut :
a.
Mempersiapkan bacaan.
b.
Menerapkan model membaca timbal balik.
c.
Menerapkan metode membaca paragraf.
d.
Menatap seluruh bacaan dengan pandangan
yang lebar dan menyeluruh.
e.
Mencatat kata-kata yang sukar dipahami
untuk dicari pengertiannya di dalam kamus.
f.
Kemudian mulai dilakukan teknik skimming.
g.
Teknik skimming dilakukan dengan
menggunakan pola horisontal ataupun pola blok.
h.
Menentukan ide-ide pokok yang terkandung
dalam tiap paragraf.
Berikut
ini langkah-langkah yang dilakukan oleh Inkan Harahap :
1.
Benih Padi
Benih
padi bisa diperoleh langsung dari petani dan yang perlu mendapat perhatian
benih padi belum tentu semuanya bisa menghasilkan, sehingga harus benar0benar
dipilih. Untuk mengujinya rendam benih padi yang sudah dipilih dkedalam
rendaman air hangat atau yang sudah dicampur garam jika benihnya mengendap
artinya benih itu bagus dan sebaliknya jika benih mengambang di permukaan air
sebaiknya dibuang saja.
2.
Merendam Benih Padi
Rendam
benih padi yang sudah dipilih di dalam air biasa bersuhu suam-suam kuku selama
2 malam. Cara ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan akar. Benih padi yang
semula kering akan terbelah setelah direndam dalam air.
3.
Media Tanam
Siapkan
media tanam berupa tanah dan kompos dari daun-daun yang dibusukkan. Masukkan ke
dalam pot berdiameter 30 com. Taburkan setengan gemgam benih keatas media
tanam. Jangan lupa tutup kembali benih padi dengan tanah jangan biarkan
terlihat. Menurut Inkan setengah genggam padi bisa menghasilkan sekitar 200
butir padi. Sirami benih di padi dan sore hari. Dua hari kemudian akan muncul
kecambah berwarna putih atau hijau.
4.
Pindahkan ke Polybag
Setelah
12 hari padi akan tumbuh setingi sekitar 7 cm. kondisi padi seperti ini sudah
siap untuk dipindahkan ke dalam polybag pertimbangkan ukuran polybag jika
terklalu kecil padi dikwatirkan akan kekurangan makanan. Lubangi polybag
dibagian samping dan bawahnya.
5.
Tumbuh Anakan
10
hari kemudian akan tumbuh 7 anakan baru setinggi 20 cm. selama pertumbuhan padi
ini, Inkan tidak memberi pupuk sama sekali. Semakin membesar padi akan semakin
merumpun dalam jangka waktu 1,5 bulan. Disarankan padi jangan diletakkan
dilokasi yang panas melainkan harus dipilih tempat yang lembab.
6.
Kondisi Bunting
2,5
bulan kemudian akan keluar pelepah atau padi menjadi gemuk kondisi ini biasanya
disebut bunting dan keluar bunga putih. Calon padi ini masih berwarna hijau
muda seperti bulir padi yang masih kempes.
7.
Bunga Rontok Hingga usia 3 bulan bunga putih akan rontok. Bulir padi merunduk
lalu berubah menjadi kuning. Saat inilah biasanya padi mulai didatangi burung.
Perhatikan waktu burung-burung makan yaitu pagi dan sore hari. Cara mengusir
burung sebagai berikut
a.
Pasang kantong kresek plastic di antara padi tapi hanya bisa bertahan sehari.
b.
Rentangkan pita kaset di antara tanamn. Jika terkena angina akan terdengar
bunyi gesekan pita kaset. Kalau tidak ada angina pita kaset tidak bunyi.
c.
Pasang orang-orangan sawah.
d.
Pasang kaleng-kaleng yang bisa digerakkan dengan tali jika burung datang.
8.
Panen
Tungu
sampai padi menguning baru dipanen cara memanennya lepaskan satu persatu dari
batang padi lalu jemur di bawah terik matahari. Cara mendapatkan beras sebagai
berikut:
a.Bisa
menumbuk sendiri padi dengan lesung
b.Padi
dijemur sendiri lalu dibawa ke pengilingan padi.
Kendala
dan Solusi dalam Membaca Skimming
Dalam melakukan proses membaca artikel “Langkah-Langkah dalam Memberikan Bimbingan Konseling
di Sekolah” penulis tidak mengalami kendala yang berarti dikarenakan
penulis sudah menerapkan model, metode, dan teknik membaca dengan cukup baik.
Pada saat mencari ide-ide pokok dengan menerapkan teknik skimming pun, penulis tidak terlalu terkendala. Ide-ide pokok dapat
ditemukan penulis dengan cukup mudah tanpa menimbulkan halangan yang berarti.
Dikarenakan penulis tidak mengalami kendala dalam
melakukan proses membaca bacaan I ataupun bacaan II, maka penulis tidak
memberikan solusi mengatasi kendala secara khusus. Pada umumnya, kendala
terjadi dikarenakan pembaca belum terbiasa menggunakan teknik skimming dalam mencari ide-ide pokok
atau membaca secara ekstensif. Apabila pembaca sudah terbiasa, maka proses
membaca akan berlangusng tanpa hambatan yang berarti. Teknik skimming didukung oleh metode membaca
paragraf. Pembaca membaca secara keseluruhan paragraf, tidak mencermati kalimat
per kalimat. Apabila dirasa pembaca sudah mengetahui kelanjutan informasi yang
terdapat dalam suatu paragraf, maka pembaca diperbolehkan segera mengalihkan
pandangan ke paragraf selanjutnya.
Haryadi. 2006. Retorika
Membaca. Rumah Indonesia : Semarang
Haryadi. 2012. Dasar-dasar
Membaca. Semarang
http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/02/model-dan-metode-membaca.html
http://ahmadefendy.blogspot.com/2010/01/metode-membaca.html http://arisandi.com/jenis-jenis-membaca/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060360-jenis
membaca/#ixzz2DbeJmSv3
2 komentar:
blognya sudah bagus, tapi isinya masih campuran yah
lebih bagusnya lagi fokus hanya pada isi tertentu :)
semangat berkarya
Terima kasih, terima kasih juga sarannya :)
Iya semangat berkarya juga kawan ;)
Posting Komentar