Recent Posts

Selasa, 09 Desember 2014

Hakikat Membaca




Hakikat Membaca
Membaca merupakan salah satu aspek berbahasa yang sangat bermanfaat. Dengan membaca dapat diperoleh beberapa informasi, gagasan, pendapat, pesan dan lain-lain yang disampaikan penulis melalui lambang-lambang grafis yang sudah dikenal. Dengan kata lain, melalui kegiatan membaca akan diperoleh berbagai informasi dunia. Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Di samping itu, kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia (Rahim 2008: 11).

Membaca merupakan suatu proses rumit dan kompleks untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Karena rumit dan kompleks, membaca menjadi beraneka ragam atau berjenis-jenis. Menurut Tarigan (2008:12-13), membaca diklasifikasi menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca dalam hati diklasifikasi menjadi dua, yaitu membaca ekstensif dan intensif. Membaca ekstensif diklasifikasi menjadi tiga, yaitu membaca survay, sekilas, dan dangkal. Membaca intensif diklasifikasi menjadi dua, yaitu membaca telaah isi dan telaah bahasa. Membaca telaah isi diklasifikasi menjadi empat, yaitu membaca teliti, pemahaman, kritis, dan ide. Membaca telaah bahasa diklasifikasi menjadi dua, yaitu membaca bahasa dan sastra.
Sebagaimana halnya dengan tujuan membaca, jenis membaca juga memiliki beberapa macam. Tarigan (2008: 12-13) membedakan kegiatan membaca ke dalam jenis membaca. Ia membagankan jenis-jenis membaca seperti tercantum dalam bagan berikut ini.
                                                                              
Pengertian membaca menurut para ahli
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang     tertulis (dengan melisankan maupun hanya dalam hati).

2. Hodgson (1960: 43-44), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.

3. Finochiaro dan Bonomo (1973: 119), membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis.

4. Lado (1976: 132), membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.

5. Gorys Keraf (1996: 24), membaca adalah suatu proses yang kompleks meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai proses pemberian makna simbol-simbol visual.

6.  Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8), membaca adalah merupakan rangkaian yang respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilan tersebut dilakukan secara bersam-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

7. Kolker (1983: 3), membaca adalah suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakikat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pemikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak.

8. Tampubalon (1987: 6), mengatakan karena bahasa tulisan mengandung ide-ide atau pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaran), terutama yang bekerja. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa membaca adalah cara untuk membina daya nalar.

9. Smith (Ginting, 2005), membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman sari teks yang tertulis.

10. Juel (Sandjaja, 2005), membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan.

11. Nurhadi (1987: 13-14), membaca adalah proses pengucapan lisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Sedangkan rumit dimaksudkan faktor di atas sering bertautan dan berhubungan, membentuk semacam koordinasi yang rumit untuk menunjang pemahan terhadap bacaan.


12. x Soedarso (1996: 4), membaca adalah tidak hanya sekedar membunyikan lambang lambang bunyi bahasa yang tertulis.Membaca adalah aktivitas yang kompleks yang mengarahkan sejumlah besar tindakan yang berbeda-beda.

13. Syafi'i (1999: 7), membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis,beberapa psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.


14. Farris (1993: 304), membaca adalah pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau  pengalaman yang telah dimiliki sebelumya dengan apa yang terdapat dalam bacaan.


B.Tujuan dan Aspek-aspek Membaca
1.Tujuan membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Akan tetapi masih banyak lagi tujuan dari membaca, yaitu:

a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh, apa saja yang telah dibuat oleh sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita apa saja yang dipelajari oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
c. Membaca untuk menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian cerita,apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan seterusnya.Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan dan susunan , dan organisasi cerita.
d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihakan oleh si pengarang kepada para pembaca.Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi.
e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa yang tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan.
f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup, apakah kita ingin berbuat sepeti yang diperbuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi.
g. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh dapat berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari khidupan yang kita kenal, bagaimana dua erita mempunyai persamaan. Membaca seperti ini disbut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.


2. Aspek-aspek membaca
Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
1.Ketrampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah.Aspek ini mencakup:
a) Pengenalan bentuk huruf.
b) Pengenalan unsur-unsur linguistik
c) Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan atau bunyi.
d) Ketepatan membaca bertaraf lambat.

2.Ketrampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dinggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup :
a) Memahami pengertian sederhana.
b) Memahami signifikan atau makna.
c) Evaluasi atau penilaian isi dan bentuk.
d) Kecepatan membaca yang fleksibel.
 




Fungsi Membaca

Kegiata membaca yang merupakan jantungnya pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:
  1. Fungsi Intelektual Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
  2. Fungsi Pemacu Kreatifitas Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dll.
  3. Fungsi Praktis Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan makanan, cara merawat tanaman, dll.
  4. Fungsi Religious Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
  5. Fungsi Informatif Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh: dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Fungsi Rekreatif Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan. Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.
  7. Fungsi Sosial>br/> Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
  8. Fungsi Pembunuh Sepi Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll. (Amir, 1996:5)


Manfaat Membaca
Selain fungsi tersebut diatas, kegiatan membaca mendatangkan berbagai manfaat, antara lain:
  1. Memperoleh banyak pengalaman hidup.
  2. Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang sangat berguna bagi kehidupan.
  3. Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.
  4. Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir di dunia.
  5. Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan piker, meningkatkan taraf hidup, dan budaya keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
  6. Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat mengantarkan seseorang menjadi cerdik dan pandai.
  7. Dapat memperkaya perbedaan kata, ungkapan, istilah, dll yang sangat menunjang keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.
  8. Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap desistensi, dll. (Amir, 1996: 6) 
Sumber:


Haryadi. 2006. Retorika Membaca. Rumah Indonesia : Semarang
Haryadi. 2012. Dasar-dasar Membaca. Semarang
http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/02/model-dan-metode-membaca.html
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060360-jenis membaca/#ixzz2DbeJmSv3


1 komentar:

jacentahzabriskie mengatakan...

The Casinos Near Me - Mapyro
Closest 동두천 출장안마 Casino: Harrah's Cherokee 청주 출장마사지 Casino 구미 출장샵 From Mapyro, you can also see the closest casinos sporting100 to Harrah's Cherokee Casino! 구리 출장샵

Posting Komentar