Recent Posts

Senin, 08 Desember 2014

Analisis Naskah Drama " Bila Malam Bertambah Malam" karya Putu Wijaya



Bila Malam Bertambah Malam

Putu Wijaya

Sudah sekitar duapuluhan tahun Nyoman, seorang gadis desa berkasta sudra, disekolahkan dan dibiayai kehidupannya oleh Gusti Biang, seorang wanita tua berkasta bangsawan. Begitu pula dengan Wayan, seorang pria yang lebih tua dari Gusti Biang, sudah puluhan tahun mengabdi padanya. Gusti Biang adalah seorang janda beranak satu, yaitu Ngurah, sudah lama berada dalam kondisi sakit-sakitan.

Entah mengapa akhir-akhir ini Gusti Biang berubah menjadi semakin semena-mena terhadap Nyoman. Tingkatan kasta kembali dimunculkan dan Nyoman makin terasa teraniaya. Dia kerap kali dipukuli, dilempar gelas, dicaci, bahkan disumpahserapahi, sampai akhirnya Nyoman merasa tidak tahan lagi. Kemudian dia mohon pamit setelah berkali-kali diusir Gusti Biang. Wayang yang mengetahui bahwa Nyoman telah pergi segera mendekati Gusti Biang, dan dibukalah sebuah tabir bahwa Ngurah, putra tunggal Gusti Biang, sangat mencintai Nyoman dan mereka telah bertunangan. Mengetahui kenyataan tersebut Gusti Biang bertambah berang dan ia mengusir Wayan pula, terlebih karena dia berasal dari kasta yang sama dengan Nyoman, sudra.
Langkah Wayan yang hendak pergi meninggalkan rumah Gusti Biang bertepatan dengan kedatangan Ngurah. Lelaki itu langsung mencegahnya pergi. Gusti Biang yang melihat kedatangan Ngurah langsung menuntut penjelasan Ngurah. Betapa murkanya ia mendengar keterangan Ngurah yang membenarkan pernyataan Wayan.
Ngurah yang sedang berada dalam kebingungan bertambah kalut ketika Wayan menambahkan tabir tersembunyi diantara keluarga mereka. Wayan adalah orang yang sangat dicintai Gusti Biang dan merupakan ayah dari Ngurah. Namun Gusti Biang tidak pernah mau menikahi Wayan lantaran malu akan latar belakang kasta yang melingkupi mereka.
Setelah berdebat sengit, Gusti Biang akhirnya luluh dan mengizinkan Ngurah untuk menikahi Nyoman. Wayan kembali ke sisi Gusti Biang yang sangat dicintainya.
Analisis Drama Bila Malam Bertambah Malam
1.       Plot
a.       Eksposisi
Drama menggambarkan Nyoman sedang menyiapkan makan malam untuk Gusti Biang. sementara Wayan mengampelas patung.
b.      Konflik
Gusti Biang yang sedang berada dalam kondisi sakit-sakitan terus memaki Nyoman yang datang menawarkan obat padanya. Gusti Biang bahkan mengusir Nyoman dan menyebutnya sebagai leak.
c.       Komplikasi
Gusti Biang bertambah berang ketika Wayan memberitahukan bahwa Nyoman adalah tunangan Ngurah, putranya. Akibatnya, Gusti Biang juga mengusir Wayan yang berkasta sama dengan Nyoman.
d.      Klimaks
Ngurah yang baru datang selepas kepergian Nyoman langsung membenarkan pernyataan Wayan bahwa ia sangat mencintai Nyoman. Gusti Biang sangat marah mendengar pernyataan Ngurah. Apalagi ditambah dengan ucapan yang dilontarkan Wayan sebelum ia benar-benar keluar dari rumah Gusti Biang. Ngurah yang mengetahui kenyataan bahwa ayahnya yang sebenarnya adalah Wayan jelas sangat terkejut. Gusti Biang tidak pernah mau menikahi Wayan akibat perbedaan kasta yang ada diantara mereka.
e.      Resolusi atau Falling Action
Akhirnya Ngurah diperbolehkan untuk menikahi Nyoman,
f.        Keputusan
Ngurah pergi menyusul Nyoman dan Wayan tidak jadi meninggalkan Gusti Biang. Wayan seumur hidup akan terus mencintai dan mengabdi pada Gusti Biang.
2.       Klasifikasi Tokoh
a.       Tokoh Protagonis     : Gusti Biang
b.      Tokoh Antagonis      : Wayan, Nyoman, Ngurah
c.       Tokoh Tritagonis       :

a.       Tokoh Sentral            : Gusti Biang
b.      Tokoh Utama             : Nyoman, Wayan
c.       Tokoh Pembantu     : Ngurah
3.       Watak Tokoh
a.       Keadaan fisik (fisikologis)
·         Gusti Biang : seorang wanita tua, sakit-sakitan
·         Wayan          : seorang pria setua Gusti Biang, sudah berkurang pendengarannya
·         Nyoman       : seorang gadis manis berusia duapuluh tahunan
·         Ngurah         : seorang pria yang tidak lebih tua daripada Nyoman
b.      Keadaan psikis (psikologis)
·         Gusti Biang : pemarah, kasar, suka menuduh orang, suka perhitungan
·         Wayan          : sabar, setia, pemaaf
·         Nyoman       : tabah, sopan
·         Ngurah         : berani, setia.

c.       Keadaan sosial (sosiologis)
·         Gusti Biang : bangsawan, kasta kesatria
·         Wayan          : orang biasa, setia pada negara, kasta sudra
·         Nyoman       : gadis desa, miskin, kasta sudra
·         Ngurah         : putra tunggal keluarga bangsawan, kasta kesatria

4.       Setting
a.       Setting Tempat : rumah kediaman Gusti Biang, perabotan serba mewah, di ruang depan ada kursi goyang dan kursi tamu
b.      Setting Waktu   : malam hari
c.       Setting Ruang    : tegang, penuh dengan perdebatan
5.       Tema atau Nada Dasar Cerita
 Perbedaan kasta.

Sumber: Makalah Kelompok Andri Romdhoni.

0 komentar:

Posting Komentar